Tigapuluh orang dari berbagai kalangan mengikuti pelatihan pembuatan beras analog yang diselenggarakan oleh Universitas Jember bekerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Propinsi Jatim (19-21/3). Para peserta terdiri dari para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), petugas PPL, petugas Ketahanan Pangan kabupaten, dan praktisi pembuat kue dan bakery. Mereka datang dari tiga kabupeten yaitu Jember, Blitar dan Ponorogo.
Dalam kesempatan ini Rektor Universitas Jember Drs. Moh. Hasan, MSc PhD mengatakan Universitas adalah salah satu institusi yang aktif ikut berperan dalam mengurangi ketergantungan bahan pangan impor. Oleh sebab itu Universitas Jember mendorong upaya-upaya dalam penelitian dan pengembangan keanekaragaman konsumsi pangan. Salah satunya adalah pengembangan beras cerdas yang bahan bakunya berasal dari tepung singkong (mocaf).
Senada dengan Rektor Universitas Jember, Bupati Jember MZA Djalal yang hadir menyambut baik adanya pelatihan ini. Pelatihan pembuatan beras analog perlu dilakukan untuk mendapatkan alternatif penganekaragaman bahan makanan. Ketergantungan beras masyarakat cukup tinggi sehingga harus dicarikan solusi untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat.
Sementara itu Kepala Bidang Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan BKP Jatim, Ir Apriyanto MM mengatakan kebutuhan pangan terutama beras di Indonesia sangat tinggi, sementara di lain sisi sekitar 5000 hektar lahan per tahun tanah pertanian di Indonesia berubah fungsi. Program percepatan penganekaragaman konsumsi pangan adalah salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut. BKP Jawa Timur mulai memperkenalkan penggunaan “Beras Analog” sebagai pengganti makanan pokok.
Dalam pelatihan ini para peserta akan mendapatkan materi berupa pengetahuan dan ketrampilan pembuatan beras analog sampai dengan bagaimana berwirausaha yang berbasis beras analog. Para pematerinya berasal dari Universitas Jember, salah satunya langsung dari penemu mocaf sebagai bahan baku beras cerdas yaitu Prof. A. Subagio, M.Agr., Ph. D. dari Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian. (did)
kapan ada lagi pelatihan pembuatan beras pintar
BalasHapuskalo memang akan diadakan lagi mohon infonya '
saya dari kalbar
rahma_aditya24@yahoo.com
Program yg sangat bagus, ditunggu penelitian kualitas terbaiknya, biar yang mengkonsumsi bisa dari semua kalangan, mksh.
BalasHapus