Sudah pernah datang ke Taman Botani Sukorambi…?? Saya baru saja berkesempatan mampir minggu lalu. Bareng beberapa teman dan “gembolan” ( perlengkapan balita ) kita meluncur ke tempat rekreasi buatan itu. Selain ingin tau bagaimana Taman Botani saya juga penasaran karena kabarnya kalau ke Botani pulangnya pasti capek berat. Itu semua disebabkan kita harus melewati lebih dari 100 anak tangga yang tingkat kemiringanya cukup curam.
Memasuki pintu gerbang susana taman memang sudah terasa kental. Setelah bayar karcis pengunjung dan kendaraan saya langsung mencari tempat parkir didalam. Oh ya karena waktu itu adalah hari minggu perorang dikenakan tarif Rp.7000 dan hari biasa Rp.6000. Maaf saya kurang jeli membaca harga tarif untuk anak-anak dan kendaraan roda empat ataupun roda dua. Pokoknya tinggal ngitung dan bayar saja hehe… Oh ya saya sempet kepikiran datang naik becak loh soalnya tidak ada daftra harga karcis untuk roda tiga haha…
Siang itu pengunjung memang tidak begitu ramai tidak seperti pagi hari yang kabarnya jumlah mereka lebih banyak. Saat mulai memasuki area saya bertemu dengan papan petunjuk arah ke kanan dan ke kiri. Disitu dijelaskan lokasi beberapa fasilitas yang ditawarkan seperti, kolam renang, taman bermain, restoran, kandang kuda, flying fox, dll. Saya memilih belok kiri untuk sampai di lokasi kolam renang dan restoran. Sambil menikmati sejuknya udara dan pemandangan pohon-pohon besar akhirnya saya melewati anak tangga yang cukup panjang dan curam untuk turun kebawah. Untungnya tangga tersebut dilengkapi dengan pegangan dikanan dan dikiri jadi sedikit bisa memberikan rasa aman bagi siapapun yang naik atau turun menggunakan tangga itu. Tapi tetap saja harus waspada dan hati-hati apalagi kalau anda membawa anak kecil.
Siang itu pengunjung memang tidak begitu ramai tidak seperti pagi hari yang kabarnya jumlah mereka lebih banyak. Saat mulai memasuki area saya bertemu dengan papan petunjuk arah ke kanan dan ke kiri. Disitu dijelaskan lokasi beberapa fasilitas yang ditawarkan seperti, kolam renang, taman bermain, restoran, kandang kuda, flying fox, dll. Saya memilih belok kiri untuk sampai di lokasi kolam renang dan restoran. Sambil menikmati sejuknya udara dan pemandangan pohon-pohon besar akhirnya saya melewati anak tangga yang cukup panjang dan curam untuk turun kebawah. Untungnya tangga tersebut dilengkapi dengan pegangan dikanan dan dikiri jadi sedikit bisa memberikan rasa aman bagi siapapun yang naik atau turun menggunakan tangga itu. Tapi tetap saja harus waspada dan hati-hati apalagi kalau anda membawa anak kecil.
Sampai dibawah saya sempat gemas dengan pohon duren yang menggoda karena buahnya yang cukup lebat. Kalau anda pencinta durian dan ingin mencicipi durian disini kabarnya bisa banget, cukup hubungi mas-mas yang bertugas, sampaikan keinginan anda, pilih mana yang mau, tinggal berhitung dan bayar deh. Lanjuuut… terus masuk kedalam saya bertemu dengan Tosa ( bener gak? ) itu loh kendaraan roda tiga yang dirancang sedemikian rupa, biasanya sih digunakan untuk mengangkut air mineral. Tapi disini Tosa itu disewakan untuk pengunjung yang ingin pulang tanpa harus melewati ratusan anak tangga. Harga sewanya perorang Rp.5000. Lumayan lah daripada harus capek-capek naik tangga, tapi harus berani ya karena jalan yang dilewati tosa ini juga cukup curam.
Tidak jauh dari tempat parkir tosa saya menemukan restorang dengan konsep terbuka yang sebagian besar elemenya terbuat dari bambu. Disamping restoran itu anda bisa langsung melihat kolam renang untuk dewasa, sedangkan untuk kolam renang anak-anak lokasinya bersebelahan tapi ada juga yang dibelakang, jadi total kolam renang disini ada empat. Sayang pengunjung yang datang dan berenang kurang memperhatikan baju yang dipakai, jangan heran kebanyakan dari mereka tidak memakai baju renang. Hmm.. saya cuma jadi penonton saja sore itu jadi belum bisa cerita bagaimana fasilitas air bersih dan kamar ganti disini. kalau teman-teman JB mau bantu dengan senang hati loh
Di Taman Botani tersedia beberapa mainan untuk putra putri anda seperti: ayunan, papan jungkat jungkit, dll. Secara keseluruhan Taman Botani Bisa jadi rujukan siapa saja yang ingin melepas penat dari aktifitas sehari-hari. Meski begitu jangan berharap terlalu lebih ya, karena memang Taman Botani masih jauh jika dibandingkan dengan taman rekreasi buatan di kota besar. Salah satu contoh kurang tersedianya tempat sampah, tidak heran banyak sampah yang berserakan dan itu cukup menganggu pemandangan. Kalau tempat yang sudah dirancang sedemikian rupa kotor dan terlihat kurang terawat, emaaaan..!! Penilaian saya Taman Botani “cukup” untuk ukuran Jember. Harapanya sih Taman Botani terus berbenah diri dan kemajuanya bisa dirasakan secara signifikan. Sektor pariwisata di Jember sebenarnya menjanjikan dan mendapat respon cukup bagus dari masyarakat. Sayang jika apa yang sudah ada dibiarkan begitu saja tanpa ada perhatian dan dukungan dari pemerintah. Tidak mudah memang, tapi kalau tidak hari ini, bukan sekarang, kapan lagi..??
Karena hari sudah sore dan saya dan beberapa teaman memutuskan untuk pulang. Lagi-lagi kita melewati ratusan anak tangga lagi. Seru loh..sambil mencoba untuk menghitung kebenaran jumlah anak tangga itu ledekan dan guyonan terlontar antara saya dan teman-teman. Yang terjaadi..ngos-ngosan tapi seneng banget hehe..
Saya juga beruntung karena dapet kesempatan gratis mencoba flying fox. Pas dekat pos flying fox diatas tiba-tiba saja saya ditawari untuk mengadu nyali disini. saya yang memang suka dengan tantangan langsung mengiyakan apalagi gak mbayar haha.. Wah jujur saya sempet tegang sih waktu itu, karena tali yang membawa saya kebawah tingkat kemiringanya curam banget. Tapi wes kadung mosok gak sidho rek..!!. Satu..dua..tiga.. si Mas itu kasih aba-aba tanda saya siap untuk diluncurkan dan alhasil saya berteriak sebanter-banternya aaaahhhhh…..!! Wah jantung deg-degan abis deh.. nggak lucu kan kalau saya melorot dan nyungsep diantara pohon yang guwede-guwede itu…??!! Alhamdulillah… saya selamat sampai dibawah dan kapan-kapan pengen coba lagi hehe.. Info sedikit untuk bisa ngerasain flying fox anda harus merogoh kocek sebesar RP.25.000 kabarnya sih harga itu harga terbaru karena sebelumnya cuma dibandrol Rp15.000. Tapi nggak popo bayar segitu daripada murah, tapi jatoh, dan di caci : “bayar sakmono kok njaluk slamet” Nah loh….!!!
Salam.
Eja
Eja
Sumber Foto: Koleksi pribadi
http://www.jemberbanget.com/2009/12/taman-botani/
http://www.jemberbanget.com/2009/12/taman-botani/
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !